Minggu, 24 September 2017

Contoh SPK dalam perusahaan

LAPORAN TUGAS
SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
“ CONTOH SPK DALAM PERUSAHAAN”






DISUSUN OLEH :
ARI RINALDY
F 551 15 191

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2017





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sebuah perusahaan akan mengalami kondisi pasang surut dalam menjalankan
kegiatan ekonominya. Dalam hal perkembangan perusahaan, mulai dari berdiri
hingga mampu bertahan, kondisi pasang surut tersebut bisa jadi merupakan suatu
proses menuju keberhasilan yang hendak dicapai oleh perusahaan. Merupakan hal
yang wajar bila kondisi tersebut terjadi karena kegiatan ekonomi bukanlah sesuatu
yang berjalan konstan dari waktu ke waktu dan juga dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti daya beli masyarakat hingga budaya masyarakat yang mempengaruhi keinginan pasar. Dengan situasi dan kondisi tersebut, manajemen perusahaan memiliki peranan
penting dalam menjalankan roda kegiatan perusahaan. Bisa dikatakan bahwa keberhasilan perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan mulai dari karyawan hingga kegiatan - kegiatannya. Manajemen perusahaan yang baik juga pasti akan dipengaruhi oleh sosok manajer yang handal di dalamnya yang menjadi pusat segala arahan, koordinasi hingga instruksi kepada seluruh karyawan guna tercapainya tujuan perusahaan.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu bagaimana merancang suatu system yang dapat mempermudah untuk mengambil keputusan yang akurat dan tepat

1.3  Tujuan
Untuk mempermudah manusia dalam mengambil suatu keputusan dalam suatu masalah, sehingga keputusan yang didapatkan sangatlah tepat dan bermanfaat bagi suatu instansi perusahaan.


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan

2.1.1 Teori dasar Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari Sistem Informasi berbasis kompter, termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau sebuah perusahaan. Teori umum yang mendasari Decision Support Systems (DSS) :
a.      Herbert A. Simon
Menggunakan konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram dengan phase pengambilan keputusan yang merefleksikan terhadap pemikisan Decision Support Systems (DSS) saat ini.
b.      G Anthony Gory dan Michael S Scott Morton
Menggunakan tahapan dalam pengambilan keputusan dengan membedakan antara struktur masalah dan tingkat keamanan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah baik yang bersifat terstuktur, tidak terstuktur, maupun semi-terstuktur. 

Ada beberapa jenis keputusan berdasarkan sifat dan jenisnya, menurut Herbet A. Simon :
1.      Keputusan Terprogram  Yaitu Keputusan yang bersifat berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya.
2.      Keputusan Tak Terprogram  Yaitu keputusn yang bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah tersebut. 

Dalam mengambil keputusan dibutuhkan adanya beberapa tahapan menurut Herbet A. Simon tahapan dalam Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) terdapat empat tahap diantaranya :
1.      Kegiatan Intelijen  Yakni kegiatan yang berorientasi untuk memaparkan masalah, pengumpulan data dan informasi, serta mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
2.      Kegiatan Merancang  Yakni kegiatan yang berorientasi untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin
3.      Kegiatan Memilih  Yakni kegiatan yang berorientasi untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia
4.      Kegiatan Menelaah  Yakni kegiatan yang berorientasi terhadap penilaian pilihan-pilihan yang tersedia. 

2.1.2     Tujuan Dari Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebagai berikut :
a.       Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
b.      Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
c.       Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan 




BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Contoh Kasus dan Metode Penyelesaian.
1. Menjadikan Kerja HRD Lebih Strategis
-          Permasalahan
    Persoalan cuti atau lembur dapat diurus secara mandiri oleh karyawan. Divisi HRD berfokus dalam hal yang lebih strategis.
-             Penyelesaian
Pada permasalahan diatas dapat di selesaikan dengan metode MFEP, dimana dalam penganbilan keputusan dilakukan denga memberikan pertimbangan subjektif dan intuitif terhadap factor yang dianggap penting.

2. Mempercepat Time Service Dan Tingkat Keamanan
-          Permasalahan
1.      Aplikasi mobile yang dikembangkan untuk surveyor rentan dari sisi sekuriti.
2.     Surveyor dapat membocorkan data nasabah dari dalam aplikasi ke pihak luar                                                         
 perusahaan.
3.      Perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap konten data nasabah di dalam aplikasi surveyor.
4.      Surveyor bisa menonaktifkan fitur GPS pada perangkat mobile-nya.

-          Penyelesaian
Dalam hal ini AHP (Analitycal Hierarchy Process) digunakan sebagai metode untuk membantu menentukan kriteria-kriteria ideal yang akan digunakan pada saat proses seleksi. Kriteriakriteria disusun dengan struktur hirarki, untuk memudahkan proses seleksi. Setelah menentukan kriteria ideal maka digunakan model keputusan yang lainnya, yaitu TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution). Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian kandidat yang akan diseleksi

3. Penggunaan DSS Pada TELKOM E-SERVICE di dalam PT.TELKOM
-      Permasalahan
     Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat.
-             Penyelesaian
Dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. 

4. Kelompok penerimaan peserta CO-OP di PT. TELKOM GROUP DECISION
-          Permasalahan
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).
-          Penyelesaian
Untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT
5. Pengembangan Model Konseptual Pengaruh Budaya Organisasi Pada Efektifitas Implementasi Sistem Pengukur Kinerja Perusahaan.
-          Permasalahan
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan organisasi akan SPK, terutama untuk menghadapi perubahan lingkungan kerja, meningkatnya persaingan, perubahan permintaan eksternal dan kekuatan teknologi informasi. Akan tetapi, penelitianpenelitian yang berada dalam area implementasi SPK tercatat sedikit sekali jumlahnya. Hal ini disebabkan karena proses implementasi sistem pengukuran kinerja pada suatu organisasi memerlukan waktu yang tidak sedikit dan instan.
-          Penyelesaian
Dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu model konseptual pengaruh budaya organisasi terhadap efektifitas implementasi Sistem Pengukuran Kinerja melalui suatu studi literatur yang komprehensif. Dihasilkan empat tipe budaya organisasi : group culture, developmental culture, hierarchical culture dan rational culture yang mempengaruhi faktor-faktor implementasi dalam menghasilkan efektifitas  implementasi SPK yang diukur dari organizational outcomes








BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Bahwa, dapat disimpulkan dengan adanya system pendukung keputusan yang dibuat ini dapat mempermudah perusahaan untuk memilih karyawan atau kinerja-kinerja yang memiliki kriteria standar atau lebih yang diinginkan oleh pihak berwenang (Perusahaan).















DAFTAR PUSTAKA
1.      Wahab, R.A.2010.Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Pinjaman Kredit Menggunakan The Satisficing Model. Universitas Komputer Indonesia
2.      Turban, Efraim.2005.Decision Support Systems and Intelligent Systems, edisi Bahasa Indonesia jilid 1.Penerbit Andi.Yogyakarta.
3.      Felani, “Perancangan Aplikasi Penentuan Kosmetik yang Sesuai Dengan Jenis Kulit Wajah Menggunakan Metode SAW”, Pelita Informatika Budi Darma,Vol VII, No.2, Agustus 2014.
4.      Anhar,ST.”Panduan Menguasai PHP $ MySQL Secara Otodidak”, Jakarta:Mediakita,2010.
5.      Niven, P.R. (2005) “Driving focus and alignment with the Balanced Scorecard : Why organizations need a Balanced Scorecard”. The Journal for Quality & Participation. www.asq.org
6.      Schein, E.H. (2004) Organizational Culture and Leadership. John Wiley & Sons, Inc. San Francisco.
7.      Hwang C.L, et.al (1981). Multiple Attribute Decission  Making, Methods and Application, Spinger –Verlag.
8.      Kadarsah S, et.al (1998). Sistem Pendukung Keputusan, Remaja Rosdakarya.
9.      Hwang C.L, et.al (1981). Multiple Attribute Decission  Making, Methods and Application, Spinger –Verlag. [2] Kadarsah S, et.al (1998). Sistem Pendukung Keputusan, Remaja Rosdakarya.


1 komentar:

  1. The Rundown of Casino City's 2034 Casinos
    What is Las 밀양 출장마사지 Vegas' 2034 Casino City? — If you're a Las 여주 출장마사지 Vegas gambler, you 경산 출장안마 know this from the slot machines 여주 출장안마 that you can't quite get away 천안 출장안마 with.

    BalasHapus